Borneo FC Samarinda sempat tampil luar biasa pada awal gelaran BRI Super League 2025/2026. Klub berjuluk Pesut Etam tersebut mencatatkan start impresif dengan 11 kemenangan beruntun pada awal musim, menjadikannya salah satu tim paling konsisten dan menakutkan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim ini.
Catatan tersebut membuat Borneo FC langsung melesat ke puncak klasemen dan menjadi kandidat kuat juara sejak awal kompetisi.
Tren Menurun Usai Dua Kekalahan Beruntun
Namun, performa gemilang Borneo FC Samarinda mulai mengalami penurunan dalam dua laga terakhir. Tim asuhan Fabio Lefundes harus menerima kenyataan pahit setelah:
- Kalah 0-1 dari Bali United di kandang sendiri
- Takluk 1-3 dari Persib Bandung saat bertandang ke Stadion GBLA
Dua hasil negatif tersebut menjadi kekalahan perdana Borneo FC di musim ini setelah rentetan hasil sempurna yang mereka torehkan sebelumnya.
Meski menelan dua kekalahan beruntun, Borneo FC Samarinda tetap memimpin klasemen sementara BRI Super League 2025/2026. Hingga pekan ke-13, Pesut Etam telah mengoleksi 33 poin dari 13 pertandingan, unggul atas para pesaing terdekatnya.
Posisi ini menunjukkan konsistensi Borneo FC sepanjang musim, sekaligus membuktikan bahwa dua kekalahan belum cukup untuk menggoyahkan dominasi mereka di papan atas.
Salah satu penggawa andalan Borneo FC, Fajar Fathurrahman, menegaskan bahwa dua kekalahan tersebut bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Menurutnya, situasi seperti ini merupakan hal yang wajar dalam kompetisi panjang.
“Saya pikir setiap tahun pasti ada situasi seperti ini. Tapi Borneo tetaplah Borneo. Dari tahun kemarin juga kami bermain bagus dan intinya tetap konsisten saja,” ujar Fajar, dikutip dari I.League.
Pernyataan tersebut mencerminkan mentalitas kuat skuad Pesut Etam dalam menghadapi dinamika kompetisi.

Kekalahan Jadi Bahan Evaluasi dan Motivasi
Fajar juga menyebutkan bahwa hasil buruk dalam dua laga terakhir justru menjadi bahan evaluasi penting bagi tim. Ia menegaskan kondisi internal tim tetap stabil dan solid.
“Kekalahan ini kami evaluasi. Saya pikir tim juga dalam kondisi pemain banyak yang sakit dan cedera,” ungkapnya.
Meski demikian, Fajar menolak menjadikan faktor cedera dan sakit sebagai alasan utama atas kekalahan yang dialami timnya.
Lebih lanjut, eks pemain Timnas Indonesia U-22 itu menegaskan bahwa seluruh pemain tetap berkomitmen menjalankan instruksi pelatih dan bekerja lebih keras untuk kembali ke jalur kemenangan.
“Namun itu tidak bisa jadi alasan. Kami akan tetap bermain sesuai instruksi pelatih. Ke depan, kami akan bikin yang terbaik dan meraih kemenangan,” tegas Fajar.
Ia juga menyadari bahwa persaingan akan semakin ketat dan perjuangan Borneo FC belum selesai.
Tantangan Berat Menanti di Pekan Ke-14
Setelah dua kekalahan beruntun, Borneo FC Samarinda kembali menghadapi ujian berat pada pekan ke-14 BRI Super League 2025/2026. Mereka dijadwalkan bertandang ke markas Persebaya Surabaya.
Laga tersebut akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Sabtu (20/12/2025).
Pertandingan melawan Persebaya dipastikan tidak akan mudah. Tim berjuluk Bajol Ijo tengah berada dalam momentum kebangkitan setelah melakukan pergantian pelatih dengan mendepak Eduardo Perez.
Perubahan tersebut memicu semangat baru dalam skuad Persebaya, sekaligus menjadi ancaman serius bagi Borneo FC yang sedang berusaha bangkit.
Meski mengalami dua kekalahan beruntun, Borneo FC Samarinda masih menjadi pemimpin klasemen BRI Super League 2025/2026. Sikap optimistis para pemain, evaluasi menyeluruh dari tim pelatih, serta komitmen untuk bangkit menjadi modal penting Pesut Etam menghadapi laga-laga berat ke depan.
Pertandingan melawan Persebaya Surabaya akan menjadi momen krusial untuk menentukan apakah Borneo FC mampu kembali ke jalur kemenangan dan menjaga dominasi mereka di puncak klasemen.




Leave a Reply