Sepak bola Indonesia terus menghadapi berbagai isu kontroversial, khususnya terkait keputusan wasit dan penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR). Meski VAR diharapkan menjadi solusi untuk meminimalkan kesalahan dalam pengambilan keputusan, beberapa kejadian justru memicu perdebatan publik. Dalam beberapa laga penting, keputusan wasit dan VAR sering kali menimbulkan ketidakpuasan para pemain, pelatih, maupun fans. Artikel ini akan membahas sejumlah kasus kontroversial yang melibatkan wasit dan VAR di sepak bola Indonesia serta dampaknya terhadap kompetisi.
1. Kontroversi VAR dalam Laga Timnas Indonesia vs China
Salah satu kasus paling mencolok adalah penunjukan wasit asal Uni Emirat Arab, Omar Al Ali, yang dipilih oleh AFC untuk memimpin laga Timnas Indonesia melawan China dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Penunjukan ini langsung menjadi sorotan karena rekam jejak wasit tersebut dinilai tidak objektif. Sebelumnya, ia pernah memimpin pertandingan Bahrain vs Australia yang dianggap kontroversial, dengan keputusan yang dianggap menguntungkan Bahrain.
Publik sepak bola Indonesia masih trauma dengan kepemimpinan wasit dari Timur Tengah setelah insiden pada laga melawan Bahrain, di mana wasit Ahmed Al Kaf memberikan tambahan waktu yang berujung pada gol penyama kedudukan Bahrain di menit akhir. Hal ini membuat banyak netizen merasa khawatir bahwa Timnas Indonesia bisa kembali dirugikan jika diperlakukan sama oleh wasit baru.
Banyak warganet menggaungkan untuk mengawasi wasit Omar Al Ali melalui media sosial. Beberapa komentar seperti “Gua harap supporter timnas gak cape buat kawal terus Timnas please penting Wasit Omar Al Ali asal UEA bakal jadi Wasit Indonesia v China wasit ini adalah wasit yang ngebantu Bahrain menang dari Australi please kawal terus guys gua mohon 🙏🏻” menunjukkan kekhawatiran besar dari masyarakat.
2. Kesalahan Keputusan Wasit dalam Liga 1 Indonesia

Selain kontroversi VAR, keputusan wasit dalam laga-laga Liga 1 juga sering memicu pro dan kontra. Contohnya, Persebaya Surabaya pernah mengeluh tentang keputusan wasit saat melawan Bali United. Salah satu wasit yang disebut-sebut bertindak tidak adil adalah Aprisman Aranda, yang telah mengalami tiga kali keputusan yang merugikan Persebaya dalam beberapa pertandingan.
Pandangan publik terbagi. Ada yang mengatakan bahwa wasit harus lebih objektif, sementara yang lain mengingatkan bahwa sepak bola memiliki risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan. Namun, keputusan yang dianggap tidak adil sering kali memicu protes dari klub, pemain, bahkan suporter.
3. Peran VAR dalam Memperbaiki Keputusan Wasit

VAR diharapkan menjadi alat untuk memastikan keadilan dalam pertandingan. Namun, dalam beberapa kasus, penggunaannya justru memperburuk situasi. Misalnya, dalam laga antara Empoli dan AC Milan di Serie A Italia, keputusan VAR menyebabkan debat panjang di ruang VAR dan studio. Sama halnya, dalam laga Como vs Juventus, wasit awalnya menilai ada handball, namun kemudian membatalkan keputusan tersebut setelah evaluasi VAR.
Di Indonesia, VAR juga mulai diterapkan dalam beberapa laga Liga 1. Namun, keputusan yang diambil sering kali dianggap tidak konsisten. Contohnya, dalam laga antara Arema FC dan Persib Bandung, beberapa keputusan VAR dianggap tidak jelas dan memicu protes dari kedua tim.
4. Kritik terhadap Sistem Keputusan Wasit dan VAR

Banyak pengamat sepak bola mengkritik sistem keputusan wasit dan VAR di Indonesia. Mereka menilai bahwa kurangnya pelatihan yang memadai bagi wasit, serta kurangnya koordinasi antara wasit dan VAR, menyebabkan kesalahan yang berulang. Selain itu, adanya tekanan eksternal, seperti dari klub atau sponsor, juga menjadi faktor yang memengaruhi keputusan wasit.
Menurut pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, PSSI perlu membenahi organisasi terlebih dahulu sebelum menentukan pelatih baru. Ia menilai bahwa kegagalan prestasi Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 tidak hanya disebabkan oleh pelatih, tetapi juga oleh masalah internal PSSI, termasuk dalam pengelolaan wasit dan VAR.
5. Langkah yang Perlu Dilakukan untuk Menyelesaikan Kontroversi
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah perlu dilakukan. Pertama, PSSI harus meningkatkan pelatihan wasit dan memastikan bahwa mereka memahami aturan VAR secara mendalam. Kedua, transparansi dalam pengambilan keputusan harus ditingkatkan, termasuk dengan memberikan penjelasan yang jelas kepada publik.
Selain itu, diperlukan regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan VAR dan keputusan wasit. Jika tidak, kontroversi akan terus terjadi dan mengganggu kredibilitas kompetisi sepak bola Indonesia.
Kesimpulan
Kontroversi wasit dan VAR di sepak bola Indonesia merupakan isu yang tidak bisa diabaikan. Meskipun VAR diharapkan menjadi solusi untuk meminimalkan kesalahan, dalam beberapa kasus, keputusan yang diambil justru memicu pro dan kontra. Dari penunjukan wasit yang kontroversial hingga kesalahan keputusan dalam laga Liga 1, semua ini menunjukkan bahwa sistem pengambilan keputusan dalam sepak bola Indonesia masih memerlukan perbaikan. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan sepak bola Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan profesional.





Leave a Reply